Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Langkah Menulis Buku ala Dini

By : GroupTeleFren


1. Pengumpulan gagasan/ide
Langkah pertama yang harus diambil adalah mengumpulkan ide atau gagasan dalam membuat sebuah buku. Hal termudah menurut saya saat mengambil ide adalah dari pengalaman sehari-hari. Misal ingin menuliskan tentang pengalaman pribadi saat travelling. Dari ide kecil ini bisa muncul buku seperti Naked Traveller-nya Trinity.

2. Fokus pada ide awal
Selanjutnya, fokus pada ide dan gagasan yang telah diputuskan di awal. Hal ini justru merupakan tantangan tersendiri karena beberapa penulis akan terdistraksi saat menulis naskahnya di tengah-tengah. Dari fokus ini kita bisa keep in track hingga akhir.

Fokus pada gagasan ini juga berarti menyelami lebih dalam tentang pemahaman ide yang akan ditulis. Apabila telah menetapkan gagasan apa yang akan dibahas, untuk memperkuat apa yang akan direpresentasikan dalam cerita yang akan ditulis, kita dapat menambah referensi dari sumber lain, tentunya dengan mencantumkan sumber tulisan agar tidak dianggap sebagai plagiator.

3. Membuat kerangka/outline
Seperti halnya sebuah karangan, dalam menulis buku lebih baik dibuat kerangkanya terlebih dahulu. Tapi tanpa outline pun tidak masalah kalau sudah lancar. 

Tujuan outline sendiri untuk mempermudah penulisan dan penyusunannya naskah serta akan lebih terarah dalam menuliskan ide awal.

4. Mulai menulis konsep
Saat pertama menulis suatu cerita, tulisan tersebut belum tentu berhasil ditulis dengan baik. 

Di awal, kita akan cenderung menuliskan apapun yang ada di pikiran. Tapi tuliskan saja dan teruskan hingga selesai supaya semangatnya tidak menurun di tengah.

Namun jangan juga terlalu puas pada apa yang telah ditulis di awal. Tulisan pertama pada dasarnya masih merupakan tulisan kasar dan masih perlu dibaca lagi serta dibenahi agar menjadi tulisan yang lebih baik.

5. Mempelajari tulisan sendiri
Hal yang biasanya sulit dilakukan oleh seorang penulis adalah menilai tulisannya sendiri. 

Baiknya setelah menulis cerita, sebaiknya tulisan itu dibaca kembali. Karena biasanya, saat membaca kembali isi buku yang telah ditulis, kita akan menemukan kesalahan dalam tulisan tersebut. 

Supaya lebih meyakinkan, lebih baik kita meminta beberapa orang untuk membaca cerita yang telah kita tulis. Orang-orang tersebut dapat kita minta pendapatnya dan memberitahu kesalahan-kesalahan yang ada, dengan demikian kita akan lebih mudah dalam memperbaikinya.

6. Improvisasi tulisan/naskah
Setelah kita tahu kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan setelah mempelajarinya, tahap selanjutnya adalah melakukan improvisasi naskah. 

Caranya dengan mengeliminasi hal yang dianggap kurang penting, memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan naskah, serta memilih kosakata/diksi yang lebih baik dan lebih efisien.

7. Revisi tulisan/naskah
Nah setelah tulisan/naskah tersebut sudah ter-improve, langkah selanjutnya adalah merevisi/memperbaiki keseluruhan tulisan. Revisi ini bertujuan untuk membuat suatu tulisan agar lebih baik dari sebelumnya. Dan revisi di sini sama artinya dengan proses re-read/double checking tulisan.

8. Proses Editing
Ketika revisi telah dilakukan, hal terakhir dalam menulis adalah proses editing. 

Proses editing dilakukan untuk membenahi penulisan (apabila ada penulisan ataupun penggunaan diksi yang salah, salah ketik dan sebagaiknya), juga membenahi tata letak tulisan dan penyusunan tulisan tersebut agar memiliki estetika yang dapat menarik minat pembacanya.

9.  Merancang layout isi
Penampilan dari sebuah buku, sangatlah mempengaruhi penyampaian informasi yang terkandung di dalamnya. 

Untuk itu selain isi, kemasan dari buku tersebut perlu diperhatikan. Paduan warna, kesesuaian jenis huruf, ketepatan ukuran huruf, penggunaan gambar dan lain sebagainya juga menentukan kualitas buku yang dibuat.

Tampilan isi buku yang menarik (dengan adanya perpaduan warna, dsb) akan membuat pembaca tidak bosan saat membaca buku sehingga isi tulisan pun akan mudah tersampaikan.

10.  Desain Cover
Hal lain yang harus diperhatikan adalah desain cover. Cover yang menarik dapat menumbuhkan minat untuk mengetahui lebih lanjut apa yang disampaikan dalam isi.


Posting Komentar untuk "10 Langkah Menulis Buku ala Dini"