Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Prof. Abdul Mu'ti: Cendekiawan Humoris dari Kudus, Sang Menteri Kemendikdasmen



Profil Prof. Abdul Mu'ti: Cendekiawan Humoris dari Kudus, Sang Jenderal Lapangan Muhammadiyah

Ingin kenal lebih dekat dengan Prof. Abdul Mu'ti? Kupas tuntas biografi lengkap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini, dari jejak pendidikan, karier, hingga sisi humorisnya yang bikin adem.


Sobat Milenial dan Gen Z, pasti sering lihat wajah beliau seliweran di berita, TV, atau bahkan potongan video ceramah yang viral di TikTok, kan? Sosoknya tenang, bicaranya runtut, tapi sekali melontarkan guyonan, langsung mak jleb dan bikin kita senyum-senyum sendiri. Siapakah beliau?

Yuk, kenalan lebih dalam dengan Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed., seorang cendekiawan, akademisi, dan kini menjabat sebagai "jenderal lapangan" atau Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027.

Dari Kota Kretek Menuju Panggung Nasional
Lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1968, Abdul Mu'ti tumbuh di lingkungan yang religius dan sederhana. Kota Kudus yang dikenal sebagai kota santri dan juga kota kretek, seolah menempanya menjadi pribadi yang luwes: alim dalam ilmu agama, sekaligus pandai meracik kata-kata layaknya seorang ahli.

Dari kota inilah, perjalanan intelektual dan pengabdiannya dimulai hingga membawanya ke panggung nasional.

Jejak Pendidikan yang Menginspirasi
Gelar "Profesor" dan "Doktor" tentu tidak didapat dari langit. Jejak pendidikannya membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pemikir ulung. Ini dia rutenya:
 
* S1 (Sarjana): Fakultas Tarbiyah, IAIN (sekarang UIN) Walisongo Semarang. Di sinilah dasar-dasar keilmuan dan organisasinya diasah.
 
* S2 (Master): Meraih gelar Master of Education (M.Ed.) dari Flinders University di Adelaide, Australia. Pengalaman belajar di luar negeri ini memberinya wawasan global yang luas.
 
* S3 (Doktor): Pendidikan Pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang mengukuhkannya sebagai salah satu pakar pendidikan Islam terkemuka di Indonesia.
Kombinasi pendidikan dari dalam dan luar negeri inilah yang membuat analisisnya selalu tajam, komprehensif, dan relevan dengan zaman.



Sebelum menjabat sebagai Sekum PP Muhammadiyah, Pak Mu'ti sudah malang melintang di persyarikatan. Ia pernah sangat aktif di PP Pemuda Muhammadiyah, sebuah kawah candradimuka bagi para pemimpin Muhammadiyah masa depan.

Kini, sebagai Sekretaris Umum, perannya sangat sentral. Ia ibarat motor penggerak organisasi yang memastikan seluruh program kerja Pimpinan Pusat berjalan lancar hingga ke tingkat ranting di pelosok negeri.
Selain di Muhammadiyah, beliau juga seorang Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), mendedikasikan ilmunya untuk mencetak generasi penerus bangsa.
Sosok di Balik Jabatan: Humoris, Sederhana, dan Merangkul

Inilah bagian yang paling menarik dari sosok Prof. Abdul Mu'ti. Di balik jabatannya yang mentereng, ia adalah pribadi yang:

* Sangat Humoris: Kutipan-kutipannya seringkali berisi humor cerdas yang menyejukkan. Ia mampu membahas isu-isu berat dengan gaya yang ringan dan mudah diterima semua kalangan.

* Sederhana: Masih ingat berita saat beliau dengan halus menolak tawaran menjadi Wakil Menteri Pendidikan? Itu adalah bukti nyata dari kesederhanaan dan fokusnya pada pengabdian di Muhammadiyah. Bagi beliau, jabatan bukanlah tujuan utama.

* Merangkul Semua Kalangan: Persahabatannya yang hangat dengan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menjadi simbol indahnya persatuan Islam di Indonesia. Mereka berdua sering tampil bersama dan menunjukkan bahwa perbedaan organisasi bukanlah penghalang untuk bersatu demi bangsa.

* Sekarang Aktivitas nya sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) saat ini dijabat oleh Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. Ia dilantik pada tanggal 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto

1 komentar untuk "Profil Prof. Abdul Mu'ti: Cendekiawan Humoris dari Kudus, Sang Menteri Kemendikdasmen "

  1. luar biasa profil beliau dan memang layar menjadi menteri pendidikan

    BalasHapus