Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka



Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka : Nggak Seribet yang Dibayangin, Kok!
Pusing dengar istilah "Capaian Pembelajaran" atau "CP" di Kurikulum Merdeka? Tenang, kamu nggak sendirian! 

Buat Bapak/Ibu guru, orang tua, bahkan siswa, istilah ini mungkin terdengar asing dan bikin kening berkerut. Tapi, percaya deh, konsepnya nggak serumit namanya.

Yuk, kita bedah bareng-bareng apa itu Capaian Pembelajaran dengan gaya bahasa santai, biar nggak tegang-tegang amat. Anggap saja artikel ini teman ngobrol kamu buat memahami salah satu elemen kunci dari Kurikulum Merdeka. Siap?

Apa Sih Capaian Pembelajaran (CP) Itu? Coba 

Kita Pakai Analogi!
Bayangkan kita mau masak nasi goreng. Tujuan akhirnya jelas: sepiring nasi goreng yang lezat (ini Capaian Pembelajaran-nya). Untuk bisa sampai ke sana, ada beberapa skill atau kemampuan yang harus kita kuasai, kan? Mulai dari menyiapkan bahan, mengulek bumbu, sampai mengoseng di wajan dengan api yang pas.


Nah, Capaian Pembelajaran itu ibarat "kompetensi inti" yang harus dicapai siswa di akhir suatu periode belajar. Isinya nggak cuma pengetahuan (tahu resepnya), tapi juga keterampilan (bisa ngulek dan masak) dan sikap (sabar dan teliti).


Jadi, Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Simpelnya, ini adalah target utama yang ditetapkan untuk siswa.


Bedanya apa sama K13 (Kurikulum 2013)? Dulu kita kenal ada KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) yang dipisah-pisah per kelas. Di Kurikulum Merdeka, semua itu dilebur jadi satu kesatuan dalam CP yang lebih fokus pada apa yang benar-benar esensial.
Kenapa Pakai Sistem "Fase", Bukan Lagi per Kelas?


Nah, ini yang seru! Di Kurikulum Merdeka, kita nggak lagi saklek lihat tingkatan kelas, tapi pakai "fase".
 * Fase Fondasi: PAUD
 * Fase A: Kelas 1 - 2 SD
 * Fase B: Kelas 3 - 4 SD
 * Fase C: Kelas 5 - 6 SD
 * Fase D: Kelas 7 - 9 SMP
 * Fase E: Kelas 10 SMA/SMK
 * Fase F: Kelas 11 - 12 SMA/SMK

Kenapa harus pakai fase?
Logikanya begini: setiap anak itu unik dan punya kecepatan belajar yang beda-beda. Ada yang cepat ngeh, ada juga yang butuh waktu lebih. Sistem fase ini memberikan fleksibilitas. 


Guru jadi punya waktu lebih panjang (misalnya 2 tahun di Fase A) untuk memastikan setiap siswa benar-benar mencapai kompetensi yang ditargetkan, tanpa harus terburu-buru oleh target per tahun ajaran.


Ini seperti main game, kan? Kita harus menyelesaikan semua quest di level 1 (Fase A) sebelum bisa lanjut ke level 2 (Fase B). Nggak peduli kamu selesainya cepat atau butuh waktu lebih lama, yang penting tuntas!
Manfaat Nyata Capaian Pembelajaran Itu Apa?
Buat Guru:
 
* Lebih Merdeka: Guru lebih leluasa merancang pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa di kelasnya. Bisa fokus ke materi yang esensial.
 
* Pembelajaran Lebih Mendalam: Karena waktunya lebih panjang (per fase), guru bisa mengajak siswa untuk mendalami konsep, bukan cuma kejar tayang materi.
 
* Fokus pada Kompetensi: Penilaian jadi lebih fokus pada kemampuan siswa secara utuh, bukan cuma nilai ujian di atas kertas.
Buat Siswa:
 
* Belajar Sesuai Kemampuan: Nggak ada lagi drama "ditinggal teman" karena nggak paham. Setiap siswa punya waktu untuk benar-benar menguasai pelajaran.
 
* Mengurangi Beban: Fokus pada materi yang penting-penting saja, jadi nggak terlalu banyak hafalan yang nggak perlu.
 
* Lebih Relevan: Pembelajaran dirancang agar lebih nyambung dengan kehidupan sehari-hari, jadi terasa lebih bermakna.
Contoh Sederhana Capaian Pembelajaran Biar Makin Paham
Biar nggak mengawang-awang, kita intip contoh simpelnya yuk.
 
* Contoh CP Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1-2 SD):
   
* "Pada akhir Fase A, peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada kegiatan pramembaca dan pramenulis melalui kegiatan eksplorasi dengan buku cerita atau gambar."
  
 * Artinya: Anak-anak di kelas 1-2 SD diharapkan nggak cuma bisa mengeja, tapi juga suka dengerin cerita, antusias lihat-lihat buku, dan mulai coba-coba corat-coret.
 
* Contoh CP IPAS Fase D (SMP):
   * "Pada akhir Fase D, peserta didik dapat mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang solusi untuk mengatasi masalah lingkungan di sekitarnya."
   
* Artinya: Anak SMP nggak cuma hafal rantai makanan, tapi juga bisa mikir kritis tentang masalah lingkungan (misalnya sampah di sekolah) dan ngasih ide solusinya.
Lihat, kan? Bahasanya lebih fokus ke kemampuan atau kompetensi, bukan sekadar daftar materi yang harus dihafal.

Santai Aja, Kita Belajar Bareng!
Kurikulum Merdeka dan Capaian Pembelajaran memang membawa perubahan. Tapi, perubahan ini dirancang untuk tujuan yang baik: menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel, mendalam, dan sesuai dengan kebutuhan setiap anak.

Bagi para guru, ini adalah ajakan untuk lebih kreatif. Bagi orang tua, ini adalah kesempatan untuk lebih memahami proses belajar anak. Dan bagi siswa, ini adalah jalan untuk menjadi pembelajar sejati yang merdeka.
Jadi, jangan pusing lagi ya! Anggap saja Capaian Pembelajaran ini sebagai peta baru yang akan menuntun kita semua ke tujuan pendidikan yang lebih baik. Semangat!

Download Capaian Pembelajaran yang sudah displit sesuai dengan Mata Pelajaran 

https://drive.google.com/drive/folders/1OKvrGv6tOPpJ3h_ykojXFaR8tf9aCAmJ?usp=sharing

Posting Komentar untuk "Apa itu Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka"